Powered By Blogger

Sabtu, 01 Januari 2011

CTEV....ada hikmah dibalik ujian

     Dua tahun yang lalu, aku memulai tahun dengan satu tangis,...ya Allah....bagaiman dengan kaki anakku. Pada tgl 1 November tahun 2008, aku melahirkan anakku yang ke tiga dengan di SC, dua jam ku ada di dunia lain [ bios total], habis tu, anakku masuk ICU, aku belum bisa lihat malaikat kecilku, suamiku bilang...."jagoan baru kita, ada di ruang khusus, bilirubinnya tinggi, dokter bilang...kakinya CTEV, bisa disembuhkan kok..". Kalau bilirubin aku kenal, kakak kakaknya juga dulu begitu, tapi..CTEV istilah apa pula itu. Sehari kemudian aku baru bisa ketemu jagoan kecilku....kecil sekali dan....subhanallah....inikah yang namanya CTEV? ternyata telapak kaki kanan anakku bengkok masuk ke dalam, orang jawa bilang 'pengkor', sesak dadaku, aku pingin nangis...tidak, laki laki tangguh disampingku telah merengkuhku dan mengatakan.." kita akan temukan hikmah dari semua ini, tidak boleh nangis, kita harus berusaha dan berdoa. Ia akan tumbuh seperti kakak kakaknya".
      Tak ada yang berubah dari kegiatan kegiatanku, tambahannya adalah aku harus menyisihkan dana lebih untuk si kecilku, karena harus mengokuti terapi di rumah sakit, fisioterapi sampai pada pengegipan. Dari usia 1 minggu kaki kanannya sudah digips, dan harus ganti gips tiap minggu [karena itu...anakku nggak pernah mandi, hanya disibin saja] itu berlangsung sampe usia 6 bulan, tapi tak ada hasil yang memuaskan......aku capek [ capek badan dan dana tentu] tak kepastian apapun dari dokter yang menangani. Aku berusaha nyari info kesana kemari tentang CTEV, belum ada hasil yang menggembirakan [ eh waktu itu aku belum biasa berselancar di dunia maya nding..]. Aku kabur dari terapi di rumah sakit itu, terus nyoba fisioterapi di tempat lain, dari beberapa kali terapi belum ada hasil dan dia menyarankan untuk ambil arternatif terakhir....operasi.
Dengar kata operasi, aku dah takut duluan, yang kubayangkan berapa duitnya? terus kakinya diapakan? dimana?, waktu itu benar benar bingung. Aku biarkan saja jagoan kecilku tumbuh [ tega nian kau bunda......]tiap malam aku hanya menangis melihat kakinya.
      Ulang tahun ke 1 jagoan kecilku, "Azzam Niam Darojad, berharap banyak nikmat dan derajat, kado yang bunda dan ayah kasih kali ini adalah.....pergi ke Solo, Orthopedhi, senyumlah ,Nak.." Ada dua tempat yang direkomendasikan oleh teman yaitu RSI Kustati dan RSO Prof Dr Soeharso, akhirnya dengan banyak perimbangan, kupilih RSO saja. Terimakasih ya.... Allah......aku dipertemukan dengan salah satu hambaMu yang baik...pinter pula...dr Anung, aku nggak tahu ada berapa gelar dibelakangnya..... yang pasti dia sudah ngasih kado paling indah, dipaparkannya langkah langkah yang akan diambil, dan lengkap dengan perkiraan waktunya [perkiraan biaya tentu], Its OK.
     Enam kali pengegipan [yang dulu tak tepat diulang] ganti gips tiap hari senin, operasi dilakukan pada akhir desember. Alhamdulillah...semua terlampoi dengan sukses. Ketika tiba saat operasi aku deg degan....hanya doa. dan aku tersemyum ketika jagoan kecilku keluar dari ruang operasi..... dua minggu setelah operasi harus kontrol, dilihat hasilnya....alhamdulillah bagus, kata dokter.tiga minggu gipsnya dilepas dan mulai step selanjutnya, Pakai sepatu khusus, ternyata ini tak semudah yang kubayangkan karena anakku harus pakai sepatu 24 jam, dua sepatunya disambung pakai plat besi, kasian...tapi nggak papa..harus bisa, seperti itu sampai tiga bulan, habis itu....pakai sepatu khususnya hanya malam saja.
     Hari ini...aku mengawali tahun baru dengan tersenyum.......jagoan kecilku sudah dapat berlari normal seperti kakak kakaknya. Dan aku mengawali mengisi blogku....[dah ach...yum solat ashar]