HEMAT
PLASTIK....YUK!
Saat ini penggunaan
plastik merambah pada seluruh aspek kehidupan manusia. Sebagian besar barang-barang yang kita gunakan
sehari-hari dibuat dari plastik, seperti
untuk kemasan, sedotan, tas kresek, bahan pelapis, mainan, alat-alat rumah
tangga dan alat makan, perlengkapan sekolah, dan lain lain. Tak bisa kita
pungkiri perkembangan pesat dari industri plastik dan teknologi membuat
kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis. Bayangkan...satu hari saja
kita tidak menyentuh atau menggunakan
barang dari plastik. Akan sulit sekali buat kita untuk bilang ya...
Penggunaan plastik yang berlebihan akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru. Permasalahan
yang ditimbulkan oleh plastik sebenarnya bukan hanya pada saat plastik menjadi
sampah saja tapi sejak plastik diproduksi, digunakan dan setelah dibuang. Plastik
dibuat dari polimer sintetis yang berbahan baku minyak bumi yang jumlahnya
semakin terbatas. Proses pembuatan plastik melalui banyak tahap yang semuanya
memerlukan bahan bakar fosil, pendistribusiaannya hingga sampe ke konsumen juga
membutuhkan bahan bakar. Ketika plastik digunakan juga dapat menimbulkan
masalah, terutama ketika plastik non
food grade dipakai untuk kemasan makanan. Setelah digunakan, plastik akan
menjadi sampah nonbiodegreadable alias tidak dapat diuraikan secara biologi,
dan butuh waktu ratusan tahun untuk bisa benar benar terurai. Sampah plastik baik dibuang secara
sembarangan, di tempat sampah, maupun dipilah dari sampah lain, plastik tetap
menjadi sumber masalah lingkungan.
Sampah plastik jika dibuang sembarangan lalu masuk ke saluran air, akan menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai, menyumbat aliran dan berpotensi menimbulkan banjir. Bila terbawa aliran sungai dan masuk ke laut akan membuat satwa laut mati tersedak karena mengira sebagai ubur-ubur mangsanya. Bila terkumpul di dalam tanah akan membentuk lapisan kedap air sehingga mengganggu penyerapan air ke dalam tanah. Plastik yang ditumpuk di dalam tanah juga akan menyulitkan akar tanaman menjangkau air, sehingga mati. Bila dibuang di tempat sampah bersama sampah lain dan dibakar akan mengeluarkan gas-gas beracun yang dapat menimbulkan berbagai penyakit antara lain gangguan saluran pernapasan dan kangker paru paru.
Sampah plastik jika dibuang sembarangan lalu masuk ke saluran air, akan menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai, menyumbat aliran dan berpotensi menimbulkan banjir. Bila terbawa aliran sungai dan masuk ke laut akan membuat satwa laut mati tersedak karena mengira sebagai ubur-ubur mangsanya. Bila terkumpul di dalam tanah akan membentuk lapisan kedap air sehingga mengganggu penyerapan air ke dalam tanah. Plastik yang ditumpuk di dalam tanah juga akan menyulitkan akar tanaman menjangkau air, sehingga mati. Bila dibuang di tempat sampah bersama sampah lain dan dibakar akan mengeluarkan gas-gas beracun yang dapat menimbulkan berbagai penyakit antara lain gangguan saluran pernapasan dan kangker paru paru.
Pernahkah kita mencoba menghitung berapa
banyak sampah yang kita buang ke lingkungan. Jika satu orang membuang 3 lembar
plastik tiap hari. Berapa sampah yang dibuang satu keluarga, satu RT, satu
kampung, satu kecamatan, sulit kita menghitungnya. Kenyataan menunjukkan bahwa
sebagian besar sampah disekitar kita adalah sampah rumah tangga, dan lebih
parah lagi lebih dari 70% nya adalah sampah plastik. Dengan demikian, kita
diharapkan dapat lebih berhati-hati dan menjadi lebih effisien dalam
memanfaatkan barang-brang berbahan plastik. Hal-hal yang dapat kita lakukan
untuk mengefisienkan penggunaan plastik adalah mencoba menerapkan 3R
yaitu reduce, reuse dan recycle
Reduce = mengurangi
produksi sampah
Cobalah untuk meminimalisir penggunaan plastik dalam kehidupan sehari hari. Kurangi plastik kresek saat berbelanja, artinya kita upayakan membawa tas belanja dari rumah. Hindari membeli makanan dan minuman dalam kemasan plastik , misalnya dengan cara membawa bekal jika ke sekolah atau ke kantor, melakukan pengisian ulang untuk sabun mandi cair dan aneka pembersih rumah tangga.
Reuse = menggunakan kembali
Cobalah untuk meminimalisir penggunaan plastik dalam kehidupan sehari hari. Kurangi plastik kresek saat berbelanja, artinya kita upayakan membawa tas belanja dari rumah. Hindari membeli makanan dan minuman dalam kemasan plastik , misalnya dengan cara membawa bekal jika ke sekolah atau ke kantor, melakukan pengisian ulang untuk sabun mandi cair dan aneka pembersih rumah tangga.
Reuse = menggunakan kembali
Sebelum membeli perabotan plastik, cobalah untuk
memanfaatkan kemasan bekas yang ada di rumah. Mencoba untuk berkreasi memanfaatkan sampah plastik dan membuatnya lebih
bernilai ekonomis.Contoh-contoh kreasinya
sudah mudah diperolah baik melalui media massa maupun internet.
Recycle = mendaur ulang
Gunakanlah kemasan plastik yang dapat didaur ulang (recycleable). Tak perlu ragu untuk menggunakan produk-produk hasil daur ulang (recycled). Sebagai konsumen yang peduli, sudah sepantasnya kita memberikan apresiasi kepada produsen-produsen yang peduli terhadap permasalahan lingkungan. Misalnya kita gunakan peralatan berbahan plastik yang bertanda seperti ini:
Recycle = mendaur ulang
Gunakanlah kemasan plastik yang dapat didaur ulang (recycleable). Tak perlu ragu untuk menggunakan produk-produk hasil daur ulang (recycled). Sebagai konsumen yang peduli, sudah sepantasnya kita memberikan apresiasi kepada produsen-produsen yang peduli terhadap permasalahan lingkungan. Misalnya kita gunakan peralatan berbahan plastik yang bertanda seperti ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar